26 Maret 2009

senang banget ya ngeliat senyum anak2 ini, tak ada kesedihan atau beban diwajah mereka:)

22 Maret 2009



Perlukah kita selalu menuruti anak2 kita??sudah berapa banyak mainan digudang,yang hanya digunakan anak2 kita 1 atau 2 kali??sementara mungkin anak tetangga kita tidak punya banyak pilihan


VAKSIN IMUNISASI

Seputar indonesia sore ini : Menkes mengatakan bahwa diantara 15 vaksin yg beredar diIndonesia, hanya 4 vaksin yang wajib dilakukan yaitu BCG,campak,polio, dan DPT, sedangkan 11 vaksin lainnya belum terbukti keuntungannya, diduga beredar karena muatan politik. Imunisasi hepatitis pada bayi kurang dari satu bulan dianggap tidak terlalu utama, karena angka kejadian ibu yang terkena hepatitis pada saat hamil rendah, jadi tidak terlalu penting diberikan pada saat lahir. Nah loooo....???? yang sudah terbukti manfaatnya dan menurunkan angka kematian akibat penyakit yang bersangkutan adalah BCG, campak, polio dan difteri.

21 Maret 2009

kalo infrastruktur terus2an seperti ini,bagaimana pelayanan kesehatan bisa sampai dengan mudah ke daerah terpencil???
Di rumah pasti kita sering menggunakan Vicks VapoRub bukan? Kehangatan dan aromanya yang lembut dapat memberikan efek kenyamanan dan kelegaan. Tetapi tau kah kita?bahwa ternyata produk ini bisa membahayakan bagi anak kita. Tim peneliti Wake Forest University School of Medicine, Winston-Salem, North Carolina, melaporkan bahwa obat topical popular yang dijual bebas yang biasanya digunakan untuk mengobati flu, dapat memperparah produksi mucus dan inflamasi saluran napas pada bayi dan anak kecil. Vicks VapoRub tidak dianjurkan untuk dimasukan atau diusapkan sekitar lubang hidung orang dewasa maupun anak, dan jangan pernah digunakan untuk anak usia < 2 tahun. Tim peneliti ini menyelidiki efek obat ini terhadap system saluran napas binatang ferret, yang mempunyai anatomi saluran napas dan komposisi seluler mirip dengan manusia.
Disimpulkan bahwa zat aktif Vicks VapoRub bersifat siliotoksik dan menimbulkan inflamasi ringan, meningkatkan sekresi mucus, serta menurunkan klirens mucus. Karena itu dapat terjadi obstruksi mucus pada cabang saluran napas kecil dan meningkatkan tahanan nasal. ‘American Cllege of Chest Physicians’ melarang penggunaan obat bebas ini yang digunakan pada bayi dan anak kecil untuk mengobati flu.
Mungkin mekanisme ini sama dengan larangan penggunaan mukolitik dan antihistamin pada anak dengan asma, karena dapat meningkatkan sekresi mucus, dan reflex batuk pada anak yang belum baik menyebabkan sulitnya anak mengeluarkan secret yang telah cair, sehingga malah menyebabkan obstruksi pada saluran napas.
Co-Amoxiclav suspensi generic

Morton Grove Pharmaceuticals yang merupakan anak perusahaan Wockhardt Ltd. Telah mendapat persetujuan FDA untuk memasarkan Co-Amoxiclav suspensi generic untuk pasien anak di Amerika Serikat.
Obat ini diindikasikan untuk mengobati berbagai infeksi yang banyak ditemukan, terutama pada anak-anak. Perusahaan farmasi ini merencanakan memasarkan obat ini pada kuartal pertama tahun 2009.
Meskipun Coartem telah disetujui di berbagai Negara sebagai obat malaria sejak tahun 1998, tetapi panel ahli menyatakan kurangnya data untuk digunakan pada anak-anak, perempuan hamil atau menyusui, dan orang usia lanjut. Hal yang mengkhawatirkan pada anak-anak adalah timbulnya efek samping muntah, diare, batuk, sehingga diperlukan data lebih lanjut.
(Jounal of the American Medical)
Association 2009; 301: 175-182


Dosis tinggi DHA diduga membantu perkembangan system saraf bayi preterm perempuan
Dalam studi suplemen diet DHA (docosahexanoic acid) yang diberikan secara dini pada bayi sebelum usia kehamilan 33 minggu, maka DHA meningkatkan skor MDI (Mental Development Index) Bayley pada balita perempuan usia 18 bulan, tetapi tidak terjadi pada balita laki-laki.
Dr.Maria Makrides dkk, dari Women’s and Children’s Hospital North Adelaide, menyatakan bahwa asam lemak ganda tidak jenuh rantai panjang n-3 yaitu DHA, merupakan lipid utama dalam otak dengan peran structural dan fungsional spesifik. Pertambahan DHA ke dalam otak dan system saraf paling tinggi terjadi selama trimester akhir kehamilan.
Pada studi multisenter dengan randomisasi ini, sebagian ibu menyusui diberi 6 kapsul minyak ikan tuna yang mengandung 500mg DHA sehari, guna mencapai kadar DHA dalam air susu sebanyak 1% dari asam lemak total. Jika bayi diberi susu formula, maka susu ini akan ditambahkan DHA sehingga kadarnya mencapai 1%.
Secara keseluruhan, skor MDI pada usia 18 bulan adalah 99,1 pada anak perempuan yang diberi DHA tinggi dan 94,4 pada kelompok diet standar. Perbedaan rata-ratanya adalah 4,5 (p=0,03). Pada anak laki-laki, skor pada usia tersebut adalah 91,3 dan 91,9, dengan perbedaan rata-rata – 1,0 (p=0,60)
Analisis post-hoc menunjukkan bahwa lebih sedikit bayi yang secara bermakna mengalami perkembangan mental tertunda dengan diet DHA tinggi, disbanding DHA standar. Meskipun demikian, tidak ada perbedaan bermakna di antara anak perempuan dan laki-laki pada skor Psychomotor Development Indexnya.

20 Maret 2009

Dalam kalteng pos hari ini ada sebuah artikel yg membahas bhwa betapa srngnya seorang dokter anak melakukan pembodohan pd pasien. Apa yg mrka lakukan??
Tentu srng kita mendgr istlah “flek paru”. Istilah flek paru seringkali digunakan seorang dokter,bhkan dokter spesialis anak, untuk menyatakan bhwa anak tersebut terkena TB paru. Seolah-olah istlah TB paru memang merupakan suatu penyakit yg memalukan shg hrs diganti dgn istlah flek paru. Kebnyakan orangtua pasien tdk mngerti bhwa anaknya yg dikatakan terkena flek paru tsb adl TB paru, karena keluarga biasanya sulit menerima jika dikatakan anaknya terkena TB paru/TBC. Mrka hanya mengerti bhwa anaknya diberi obat yg menyebabkan kencing berwrna merah, yg berarti mendpt terapi Rifampisin, sbg terapi utk TB paru. Shg dgn seringnya digunakan istlah flek paru ini, masyarakat mjd tdk mengerti bhwa berbahayanya penyakit ini dan membutuhkan pengobatan rutin selama min 6 bln. Jd prcuma saja dipromosikan ttg TB paru, la wong dokternya saja mengatakan “flek paru”, tentu masyarakat tdk akan prnah mengerti, shg tjdlah ‘drop out’ terapi.
Skrng begitu mudahnya seorng dokter umum,bhkan dokter spesialis utk menyatakan bhwa seorng anak terkena TB paru/flek paru. Pdhl seperti yg kita tahu, begitu sulitnya menegakkan diagnose penyakit ini pada anak, krn gold standard pemeriksaan BTA sputum pd anak sulit utk dilakukan, tidak sprit pd orng dwsa. Shg digunakan bbrp criteria utk menegakkan diagnose, diantaranya berat badan,batuk lbh 3 mgg, tes tuberculin, rwyat kontak,foto rontgen,demam,pembesaran kelenjar,yg kemudian digunakan scoring.
Tp seringkali pd kenyataannya,dokter hanya menentukan diagnose berdsrkan foto rontgen paru tanpa tes tuberculin. Pdhal foto thorax pd anak sulit utk diindentifikasi,krn gambaran yg tdk begitu khas, dan seringkali mirip dgn kelainan paru lainnya.
Kira2 apa yg akan tjd pd anak kita, hrs meminum obat TB sekian lama,pdhal sbnarnya tdk terkena TB?
Pengobatan TB sbnarnya mudah dilakukan kalau memang anak tersebut positif terkena TB paru. Pemerintah sdh menyediakan dalam bentuk paket pengobatan baik berupa Kombipak maupun FDC, yg dpt diperoleh scra gratis di tempat pelayanan kesehatan, bhkan dipuskesmas, di daerah sgt terpencil sekalipun. Saya PTT selama lbh dari 2 thn di desa Tumbang Sangai,kabupaten Sampit,kalteng. Disana tidak ada foto rongent maupun tes tuberculin. Jd kami sebagai dokter benar2 dituntut utk mendiagnosa scra klinis berdasarkan scoring criteria di atas. Begitu byk kasus yg dijumpai disana, dan begitu byk pula yg ‘drop out’. Ini tantangan bagi kita, bagaimana menyakinkan orangtua dan keluarga bhwa penyakit ini bisa sembuh dgn pengobatan yg baik dan teratur. Tugas kita memperkenalkan penyakit ini dengan benar,bkn lagi menggunakan istlah ‘flek paru’ atau apapun,tp gunakan istlah TB paru/TBC, utk memulai menghilangkan paradigma yg salah ttg penyakit ini. Sehingga TB paru bukan lagi menjadi hal yang memalukan. This is our job!!!

19 Maret 2009



bayi ini lahir cukup bulan secara fisiologis. tp trnyata tidak terjadi penutupan tengkorak kepala. Ada yg mau comment kira2 knp ya???

SETIA PADA SUARA HATI

Judul diatas diambil penulis untuk menggambarkan bhwa betapa suara hati seorang Prof(emeritus)Dr dr Anna Alisjahbana,SpA benar2 telah membuat beliau mampu menghadapi segala kesulitan dan tantangan dalam memperjuangkan kecintaaan beliau terhadap anak. Dalam artikel Kompas tgl.16 maret ini disebutkan, bhwa dokter anak ini betul-betul menyadari bhwa perkembangan seorg anak dimulai sejak dari dalam kandungan. Hal ini diawali dari ketertarikan beliau pada cacat bawaan yg deteksinya harus pada kehamilan, tepatnya saat beliau mjd Kepala Bagian Neonatologi, punya intensive care unit,tetapi karena teaching hospital, hanya peduli pada 10 persen bayi, bagaimana sisanya?
Menurut beliau, slama ini pemerintah hanya memperhatikan masalah pendidikan anak, tanpa memperhatikan early learning yang berhubungan dgn perkembangan anak. Anak yg tdk berkembang dgn baik, maka tdk akan bisa mengikuti pendidikan dgn baik. Dalam golden period, tumbuh kembang anak, yakni usia nol smpai tiga thn,bisa smpai enam thn, otak sdg berkembang pesat, shg sgt responsif thdp stimulus.

The reality


what do you think 'bout this picture???are they happy?look at their face!!what can you see there?
jgn tll dihebohkan dgn polemik puyer,yg msh blm jelas,n blm ada bukti real nya. Ada hal2 yg lbh penting,yg real,yg sehrsnya jd pemikiran kita brsma,tp kdng kita sngja menutup mata dan telinga.

18 Maret 2009

klo aku ditanya 'what is your motivation to be a pediatrician?' aku cuma bisa jwb, ya krn aku suka anak2, menikmati saat2 menerima px anak, tapi trnyta jwban itu gak memuaskan bagi beberapa org. knp ya?pdhal mnrtku, itu hal prinsip pd saat kita memilih sesuatu, yaitu ngerasa nyaman n menikmati sesuatu itu. sempat sebel jg si,wkt tes reguler yll, 3 konsulen mntertawakan alasanku itu. apalg mnrt mrka aku kan blm punya anak, kok bisa blng alasan itu. apa mrka pikir alsan yg tepat adl krn dokter anak dikalimantan msh krng??atau alsan yg tepat adl krn motivasi benefit??bagiku kedua alsan itu adl alasan terakhir aku memilih pediatri. walau dokter anak diklimantan byk,atau walaupun dokter anak udah gak laku lg krn byk saingan, aku akan tetap memilih pediatri, krn memang aku menikmati n menyukai 'DUNIA ANAK' :)
hehe...akhirnya kesampaian jg pgn buat blog. Awalnya bingung jg buat apa si sbnarnya ni blog,tp trnyta emang asik jg punya tempat berbagi kyk gini. Mngkn ntar disini akan lbh byk ngebahas seputar kesehatan,especially 'bout pediatric,hehe..jd yg mau comment atau bertanya,silahkan lo yaaaa...